Walaupun kajian desain pembelajaran merupakan disiplin tertua dalam studi
teknologi pembelajaran, istilah desain
masih menimbulkan
banyak penafsiran. Banyak definisi diberikan secara berbeda antara satu ilmuan
dengan yang lainnya. Seels dan Richey (1994: 30) memberikan definisi tentang design is process of specifying
conditions for learning (Desain adalah proses untuk
menentukan kondisi belajar).
Definisi ini menekankan pada proses di samping
kondisi belajar sehingga ruang lingkupnya mencakup sumber belajar atau komponen
sistem, lingkungan, dan berbagai aktivitas yang membentuk proses pembelajaran. Di samping itu, desain juga dapat dipahami dari hasil suatu
proses desain, seperti pernyataan berikut; the
design component of the instructional systems design process results in a plan
or blueprint for guiding the development of instruction (Gagne dkk., 26).
Maksudnya adalah komponen desain dari suatu proses desain sistem pembelajaran
menghasilkan suatu rencana atau blueprint untuk mengarahkan pengembangan pembelajaran.
Jika definisi desain ditekankan pada proses
dan kondisi belajar, maka komponen desain menghasilkan cetak biru (blueprint) atau disebut dengan prototipe (prototype). Seperti dijelaskan oleh Gentry (1994: 160) bahwa a prototype is a fungsional version of an instructional unit, usually
in an unfinished state, whose effectiveness and efficiency can be tested.
Artinya, prototipe adalah suatu versi fungsional dari satuan pembelajaran,
biasanya masih dalam bentuk yang belum selesai, di mana efektivitas dan
efisiensinya masih perlu diuji. Prototipe yang telah diuji efektivitas dan
efisiensinya itulah yang kemudian disebut dengan produk berupa model yang
merupakan hasil dari suatu pengembangan.
Assalamu Alaikum wr.wb
BalasHapusBagaimana seharusnya yang dilakukan seorang guru didalam mendesain pembelajaran agar berhasil secara optimal, karena kenyataan dilapangan tidak selurus dengan yang diharapkan oleh seorang guru dimana output siswa tidak mempengaruhi dunia kerja setelah tamat.terima kasih
IRFAN
1) menguasai bahan pelajaran 2) kemampuan mendiagnosis tingkah laku peserta didik 3) kemampuan guru dalam melaksanakan proses pengajaran, dan 4) kemampuan guru mengukur hasil belajar (evaluasi) peserta didik
Hapusdi antara ke 4 td yg sy sebutkan, kemampuan mendiagnosis tingkah laku peserta didik yg paling sgt penting sebab dengan mengetahui latar belakang pserta didik maka proses pembelajaran akan berlangsung dengan lancar (misal, seorang siswa yg tinggal di pinggir pantai, kita ketahui bahwa peserta didik tsb dlm komunikasi sehari2 nya bersuara keras)..
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum..
BalasHapusDesain/perencanaan pembelajaran adalah Proses penyusunan bahan, penggunaan media, pendekatan atau metode pembelajaran dan penilaian dalam suatu alokasi waktu.(penjelasan Bapak dosen).
Pemahaman tentang desain pembelajaran sangat diperlukan bagi seorang guru, setelah dipahami dengan baik, kemudian diterapkan, sebab kita dituntut menjadi ahli dalam hal mendesain pembelajaran, saya pribadi tersadarkan setelah mengikuti mata kuliah ini, pembelajaran akan berlangsung dan terlaksana dengan baik ketika prosesnya berjalan dengan baik, itulh mengapa perlunya pemahama baik tentang desain pembelajaran. Paling tidak ada usaha bagi seorang guru agar pembelajaran menuju ke arah yg diharapkan (hasil yang baik). Tidak dipungkiri bahwa guru dengan beban jam mengajar yg tidak sedikit, khususnya guru bidang studi, ada juga yang merangkap sebagai operator sekolah, menambah beban pikiran baginya. Hal ini yang membuat proses pembelajaran tidak berjalan sebagaimana mestinya, sebab tidak adanya perhatian yang berfokus kepada penyajian materi yang maksimal. Tidak hanya guru yang bertanggung jawab memperbaiki pembelajaran tetapi beberapa pihak harus bersinergi, mulai dari pemerintah (Dinas pendidikan dan Kebudayaan), kepala sekolah dan barulah guru sebagai yang menjalankan tugasnya. Benar yang dikatakan bapak dosen bahwa seharusnya pemerintah menyusun Undang2 dengan memperhatikan komponen2 sistem pembelajaran dan berbagai bentuk proses pembelajaran. Jika pembelajaran sudah di desain dengan baik maka guru tidak kesulitan lagi memahamkan peserta didiknya, dan akan terlihat peluang untuk menghasilkan output yang berkualitas, seperti yang direvisi oleh Anderson bahwa desain pembelajaran khususnya domain pada kognisi, bahwa guru harusnya mempu mengantarkan peserta didik kepada 6 tahap, yaitu: Mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan. Tanpa melupakan domain behaviornya..
insya Allah dengan mengikuti mata kuliah desain pembelajaran, kita para guru akan menemukan jawaban2 setiap masalah dalam pembelajaran. Teimakasih
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusMateri “Memahami Desain Pembelajaran” merupakan materi yang dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa suatu pembelajaran yang tidak didesain secara sistematis tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya, pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada sejauhmana pembelajaran itu didesain atau direncanakan.
Buku “Prinsip-Prinsip Desai Pembelajaran” karangan Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., MA menempatkan materi “Memahami Desain Pembelajaran” pada Bab I halaman 1 sampai 23. Bab ini mudah dibaca dan dapat dipahami secara jelas, karena menuntun kita terhadap 6 hal, yaitu: (1) tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah membaca bahan pembelajaran ini; (2) kerangka konseptual; (3) materi; (4) rangkuman; (5) latihan dan evaluasi dalam bentuk tes formatif; dan (6) referensi.
Bab ini memiliki keunikan tersendiri, hal ini tergambar melalui 6 hal di atas. Artinya tidak semua pengarang buku atau pembuat bahan pembelajaran memiliki pola penulisan seperti ini.
Berdasarkan keunikan/keistimewaan Bab I Memahami Desain Pembelajaran, maka kami sebagai pembaca memiliki pengetahuan konseptual dengan pertanyaan dasar sebagai berikut:
1. Mengapa harus ada desain pembelajaran?
2. Apa desain pembelajaran itu?
3. Bagaimana karakteristik desain pembelajaran yang efektif dan efisien?
Pertanyaan ini terbangun setelah membaca bab ini dan jawabannya dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Desain pembelajaran harus ada, didasari sebuah pemikiran bahwa suatu pembelajaran yang tidak didesain secara sistematis tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya, pelaksanaan pembelajaran sangat bergantung pada sejauhmana pembelajaran itu didesain atau direncanakan. Pembelajaran tanpa bermodalkan RPP, silabus, kontrak perkuliahan, sumber belajar yang memadai mengakibatkan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode langsung (direct method). Dampaknya ceramah yang tidak terkontrol, materi ngawur, dan waktu yang tidak efisien.
Desain pembelajaran, berdasarkan pengertiannya ditekankan pada proses dan kondisi belajar, serta hasil suatu proses desain. Proses dan kondisi belajar, desain diartikan sebagai proses untuk menentukan kondisi belajar sehingga ruang lingkupnya mencakup sumber belajar atau komponen sistem, lingkungan, aktivitas. Sebagai hasil suatu proses desain maka desain pembelajaran merupakan suatu proses desain sistem pembelajaran yang menghasilkan suatu rencana atau blueprint atau prototype untuk mengarahkan pengembangan pembelajaran. Ada 4 kawasan desain, yakni: (1) desain sistem pembelajaran; (2) desain pesan; (3) desain strategi pembelajaran; dan (4) desain karakteristik peserta didik.
Karakteristik desain pembelajaran meliputi 6 hal, yaitu: (1) berpusat pada peserta didik; (2) berorientasi tujuan; (3) fokus pada pengembangan atau perbaikan kinerja peserta didik; (4) mengarahkan hasil yang dapat diukur melalui cara yang valid dan dapat dipercaya; (5) bersifat empiris, berulang, dan dapat dikoreksi sendiri; dan (6) upaya bersama dengan tim.
Wallahu a’lam bi al-sawab.
Bahraeni Usman.
sedikit tanggapan/tambahan bahwa desain pembelajaran memegang peranan penting dlm peningkatan kualitas pembelajaran, hal ini dimungkinkan karena dengan merancang desain pembelajaran, seorang desainer (dalam hal ini guru atau dosen) memiliki peran vital dalam merumuskan tujuan pembelajaran yg ingin dicapai. Dengan memiliki kesadaran akan pentingnya tujuan pembelajaran maka guru dan dosen akan berupaya melakukan berbagai aktifitas dalam rangka mewujudkan tujuan pembelajarn, seperti merumuskan bahan instruksional, memilih strategi instruksional, memilih media dan alat pembelajaran, merancang alat evalusi dan sebagainya.
BalasHapusبسم الله الرّحمن الرّحيم
BalasHapusأسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Desain pembelajaran menurut hemat pembaca (saya) merupakan salah satu tindakan yang sangat berperan penting dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang guru untuk mencapai tujuan tertentu. Karena sebagaimana yang tertulis dalam buku prinsip-prinsip desain pembelajaran yang di tulis oleh Dr. Muhammad Yaumi, M.Hum., M.A. bahwa suatu pembelajaran yang tidak didesain secara sistematis tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal, dan juga didalam mendesaian pembelajaran bukanlah suatu pekerjaan yang dilakukan secara tiba tiba, dan bukan pula suatu perencanaan tanpa prosedur sistematis melainkan merujuk kepada model model desain yang memiliki karakteristik yang jelas. Hal ini diklasifikasikan menjadi 6 : (1) student centered (2)goal oriented (3)focuses on meaningful performance (4) assumes outcomes can be measured in a reliable and valid way (5)empirical, iteratif, and self correction (6) a team effort.
Kalau dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen :Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik padapendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Pasal 1 ayat 1), dan juga Guru profesional harus memiliki 4 (empat ) kompetensi , yaitu : kompetensi pedagogik, kognitif ,personality dan social . Sebagaimana disebutkan dalam UU No.14 tahun 2005 pasal 10 ayat 1 tentang guru dan dosen. Maka dari beberapa kompetensi tersebut seorang guru harus mampu dalam mengelola proses pembelajaran peserta peserta didik dalam hal ini juga tentunya guru harus mampu memahami dan mempelajari dengan baik tentang prinsip-prinsip desain pembelajaran agar terhindar dari menggunakan metode langsung yang terkadang ngawur tanpa alasan yang jelas.
By ZULPADLI
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusUstadz, Saya Mahasiswa PPs UINAM Kelas Sengkang
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
HapusSaya juga ustadz, mahasiswa PPs kelas Sengkang